Interaksi Orang Tua dan Anak dalam
Menghadapi Dampak Teknologi (Internet)
Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dalam
membentuk kepribadian anak. Cara pola asuh dan kebiasaan yang sering dilakukan
akan tercermin pada kepribadian anak itu sendiri. Keluarga atau orang tua
memberikan pengalaman kepada anak dalam bidang kehidupan. Peran aktif dari
orang tua juga sangat membantu proses emosional anak, yang dapat dilihat dari
bentuk dukungan yang berkaitan dengan pembentukan serta perkembangan emosional
anak, yaitu: melepaskan daya kreasi dan imajinasi anak yang berdampak positif
dan tentunya anak selalu terarah. Sebaliknya apabila orang tua kurang
memberikan perhatian terhadap emosioanl anak seperti jarang memberikan
kesempatan kepada anak, maka akan membawa dampak negatif terhadap perkembangan
emosional pada anak. Sikap saling dan perhatian merupakan kunci utama dalam
menciptakan suatu hubungan yang harmonis antara orang tua, anak serta para
anggota keluarga yang lainnya.
Jadi berinteraksi secara online selain
memiliki sisi positif yaitu memudahkan komunikasi, tidak membutuhkan biaya yang
cukup besar, membuat jarak yang jauh terasa dekat, beinteraksi secara online
juga memiliki sisi negatif seperti bergesernya adat dan budaya karena
berkunjung dapat dilakukan secara online, budaya malu bertemu dengan
orang tua berkurang sekarang ngobrol sudah bisa dilakukan secara online dan
budaya tidak kenal malu dengan mengupload foto-foto di dunia maya. Perilaku
dari penggunaan internet oleh para siswa pengguna internet tersebut memberikan
dampak positif maupun negatif terhadap diri mereka. Tergantung dengan situs
yang sering mereka kunjungi dan informasi apa saja
yang
mereka dapat dari penggunaan internet tersebut. Banyaknya informasi yang mereka
dapatkan sebagai penunjang proses belajar, informasi untuk menambah wawasan,
sebagai sarana untuk mengapresiasikan diri merupakan beberapa hal positif yang
mereka dapatkan dari internet. Boros, malas belajar, kerusakan pada mata,
kurangnya waktu untuk belajar, merupakan beberapa dampak negatif yang di
rasakan setelah menggunakan internet.
Sumber
: blog.unnes.ac.id
Upaya
Orang Tua dalam Menghadapi Dampak Teknologi
Ciri-ciri seorang anak yang sudah kecanduan kemajuan
teknologi dalam hal ini adalah internet umumnya adalah akan marah bila orang
tua membatasi untuk menggunakan internet. Anak juga cenderung enggan
berkomunikasi dengan orang lain dan bersifat tertutup atau hanya mau berteman
dengan orang tertentu saja. Berbagai bahaya di internet dan masalah kecanduan
internet bukan tidak dapat diatasi. Dengan mengetahui dampak negatif dari
internet, sebagai orang-tua dapat melindungi anak dengan melakukan hal-hal
berikut:
1.
Orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang Internet
2.
Letakkan komputer di tempat yang mudah dilihat
3.
Batasi penggunaan internet
4.
Jaga komunikasi yang baik dengan anak
Cara Pencegahan Bahaya Internet Pada
Anak
Melihat fakta yang ada disarankan agar orangtua
menggunakan filter untuk memonitor penggunaan internet putra-putri mereka.
Aktifitas online yang semakin meningkat di kalangan anak-anak telah menjadi
ancaman. Orang tua perlu lebih dari sekedar memperingatkan anak mereka mengenai
isi internet. Dalam keadaan seperti ini hal yang paling mendesak dilakukan
orangtua harus berdiskusi bersama anak mengenai topik yang mengundang rasa
ingin tahu mereka sekaligus melindungi anak dari ancaman dunia maya.
Komunikasi
efektif antara orang tua dan anak
Komunikasi efektif merupakan proses yang terjadi
ketika makna pesan yang dikirim oleh sumber sama dengan makna dari pesan yang
diterima oleh penerima. Ketepatan komunikasi tersebut dipengaruhi oleh adanya
faktor-faktor yang ditinjau sebagai berikut, yaitu: faktor sumber, faktor
penerima, faktor pesan, dan faktor saluran. Pada faktor sumber memiliki empat
komponen yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi, yaitu keterampilan
berkomunikasi, sikap mental, tingkat pengetahuan dan posisi di dalam sosial
budaya. Seperti pada faktor sumber, faktor penerima pun memiliki empat
komponenen yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi tersebut, yaitu
keterampilan berkomunikasi, sikap mental, tingkat pengetahuan dan sistem sosial
budaya. Sedangkan pada faktor pesan, meliputi kode pesan berupa bahasa, isi
pesan, dan perlakuan terhadap pesan.
Sumber Yesi Blog's: Pentingnya peran orang tua terhadap anak
Dalam hubungan orang tua dan anak, faktor- faktor
tersebut dapat diuraikan dengan orang tua sebagai faktor sumber dan anak
sebagai faktor penerima. Orang tua sebagai faktor sumber, memiliki keterampilan
berbicara dan keterampilan mendengarkan. Keterampilan berbicara ditunjukkan
orang tua dengan mengajarkan dan membiasakan berbicara pada anak sejak anak
berusia dini. Sedangkan keterampilan mendengarkan dengan baik, dilakukan oleh
orang tua ketika seorang anak ingin mengekspresikan pendapatnya. Selain
keterampilan, sikap yang dimiliki orang tua ketika berkomunikasi dengan anaknya
adalah bijak. Kebijakan tersebut terlihat dengan mengetahui masalah yang
dihadapi oleh anak sehingga orang tua dapat menjadi fasilitator anak dan
menghargai posisi anak sebagai individu yang labil, dengan pemilihan kata-kata
dan bahasa yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Berbeda dengan orang
tua, anak sebagai faktor penerima, memiliki keterampilan mendengarkan dan
keterampilan menalar pesan yang disampaikan orang tua kepadanya. Selain
keterampilan, sikap yang dimiliki oleh anak ketika berkomunikasi dengan orang
tua adalah menuruti dan merespon baik apa yang dikatakan orang tua. Kemudian
dari sikap tersebut, anak dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
dengan informasi yang diberikan oleh orang tua serta menghormati posisi orang
tua sebagai individu yang lebih dewasa darinya.
Komunikasi baik verbal maupun nonverbal pada
dasarnya merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses pendidikan anak,
juga merupakan sumber-sumber rangsangan untuk membentuk kepribadian anak.
Apabila komunikasi antara orang tua dan anak dapat berlangsung dengan baik,
maka masing-masing pihak dapat saling memberi dan menerima informasi, perasaan
dan pendapat sehingga dapat diketahui apa yang diinginkan, dan konflikpun dapat
dihindari. Keterbukaan melalui komunikasi ini akan menumbuh kembangkan bahwa
anak dapat diterima dan dihargai sebagai manusia. Sebaliknya bila tidak
ada
komunikasi yang baik maka besar kemungkinan kondisi kesehatan mentalnya mengalami
hambatan. Dari penelitian diperoleh bukti adanya kecenderungan psikopatologi
pada anak, disebabkan karena adanya hambatan dalam proses komunikasi antara
anak orang tua, terutama ibunya.
Berdasarkan data penelitian cukup memberikan
gambaran bahwa secara umum interaksi dan komunikasi orang tua terhadap anak
serta bagaimana orang tua memperlakukan anak remajanya memberikan pengaruh
terhadap sikap remaja yang jika berkelanjutan akan berkembang menjadi karakter
yang terbentuk pada diri anak. Demikian juga halnya remaja dengan penggunaan teknologi
internet, sikap orang tua terhadap aktivitas remaja ini akan memberikan
pengaruh terhadap terbentuknya karakter yang dapat menyaring dampak teknologi
internet sehingga remaja tidak terjerumus ke dalam ketagihan yang akan membuat
karakter positif mereka menjadi merosot. Secara rinci kesimpulan yang dapat
diambil adalah
sebagai
berikut:
1. Interaksi
orang tua dengan anak dalam menghadapi dampak teknologi merupakan media yang ampuh sebagai media pendidikan bagi anak,dan seharusnya menjadi priorotas utama.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Media lebih banyak mengarah pada
penurunan nilai moral, seperti kekerasan dan pornografi. Untuk dapat
membentengi putra putrinya, keluarga harus cerdas dalam berinteraksi dengan
media. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan komunikasi
secara terbuka antar keluarga yang diharapkan dapat menjadi bekal mereka dalam
mendidik anakanak berinteraksi dengan teknologi.
2. Upaya
orang tua dalam membantu anak mengahadapi dampak teknologi dapat dilakukan dengan cara memberikan pengawasan
yang terus menerus, melakukan komunikasi secara terbuka dan seimbang, serta
memberikan pendidikan agama sedini mungkin agar anak dapat mengerti hal yang
baik dan buruk, Serta mengajarkan kepada anak untuk menghargai orang tua.
Berdasarkan hasil kesimpulan, dapat
disarankan sebagai berikut:
1. Sebaiknya
orang tua lebih terbuka kepada anak, dalam hal apapun, dan jadikan orang tua sebagai
sumber atau tempat untuk mememcahkan setiap permasalahan yang diperoleh anak.
2. Tunjukkan
rasa simpati dan empati kepada anak, agar mereka terbiasa untuk merasa
diperhatikan dengan benar, paling tidak
anak merasa bahwa mereka merasa tidak dibiarkan begitu saja, walau orang tua
sesibuk apapun.
3. Sebaiknya
orang tua lebih mengontrol anak saat berinternet, harus lebih memahami tentang komputer
dan dunia maya agar dapat member pemahaman kepada anak tentang internet, segera
mengatasi dan menjauhkan anak dari faktor-faktor yang menyebabkan anak tersebut
menjadi pecandu internet, memberikan pemahaman kepada anak tentang apa saja
yang ada di internet sehingga rasa penasaran anak terhadap internet bisa
berkurang.
4.Sebaiknya
siswa lebih selektif dalam bergaul, mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan
internet yang berlebihan, tidak cepat terpengaruh ajakan teman, memilih dan
memilah informasi apa saja yang sebaiknya dikonsumsi dalam penggunaan internet
dan mengontrol perilaku diri sendiri dalam penggunaan internet yang berlebihan.